KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DI LAPAS KHUSUS ANAK

Risnawati, Risnawati (2018) KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DI LAPAS KHUSUS ANAK. Skripsi thesis, Universitas Sangga Buana YPKP.

	Text COVER.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Public Domain Dedication. Download (1MB)
	Text LEMBAR PERNYATAAN DAN PENGESAHAN.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Public Domain Dedication. Download (1MB)
	Text ABSTRAK.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Public Domain Dedication. Download (1MB)
	Text BAB I .pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Public Domain Dedication. Download (1MB)
	Text SKRIPSI FULL .pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Public Domain Dedication. Download (1MB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf - Bibliography Available under License Creative Commons Public Domain Dedication. Download (1MB)

Abstract

Remaja merupakan fase yang membingungkan dimana anak berada dalam proses menuju dewasa. Pada saat ini pula remaja banyak mengalami masa dimana mereka ingin melakukan hal yang mereka ingin tahu. Kejahatan yang dilakukan oleh para remaja atau anak anak ini ada yang disengaja dan maupun tidak. Dalam hal ini mereka yang masuk ke dalam Lapas Khusus Anak mendapatkan pelajaran dan lingkungan baru di hidup mereka. Di dalam Lapas Anak Sukamiskin ini terdapat banyak anak yang berasal dari daerah yang berbeda beda dengan budaya yang berbeda beda juga. Namun setelah peneliti mencari tahu tentang asal budaya masing – masing anak di LPKA , peneliti mengetahui bahwa didalam Lapas ini mayoritas bersuku sunda dan ada pula yang berbudaya Jawa, dan Betawi. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data yakni teknik snowball sampling, yaitu suatu metode untuk mengidentifikasi, memilih dan mengambil sampel dalam suatu jaringan atau rantai hubungan yang menerus. Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis dengan teori Komunikasi Antar budaya dan dengan pendekatan Interaksionisme simbolik dengan tiga kriteria yaitu Mind, Self, dan Society. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa adanya komunikasi yang terjalin antar sesama warga binaan anak di LPKA Sukamiskin, meskipun mereka berasal dari budaya yang berbeda namun faktor bahasa daerah tidak menjadi penghambat terjalinnya komunikasi walaupun ada beberapa orang anak yang masih mempertahankan berkomunikasi dengan bahasa daerahnya adapula yang berkomunikasi dengan bahasa indonesia agar di mengerti oleh semuanya. Selain itu warga binaan anak yang peneliti jadikan informan memiliki nilai diri atau konsep diri yang positif, informan mengaku bahwa mereka memiliki perubahan setelah mereka masuk ke dalam Lapas. Kata kunci : Teori interaksionisme simbolik, komunikasi antar budya, Remaja

Actions (login required)

View Item