PERAN KOMUNIKASI KELUARGA DALAM MENGHADAPI BABY BLUES SYNDROME (Studi Deskriptif Pada Ibu Mudadi Desa Pelitaasih Kecamatan Selaawi Kabupaten Garut)

Salsabila, Dila (2022) PERAN KOMUNIKASI KELUARGA DALAM MENGHADAPI BABY BLUES SYNDROME (Studi Deskriptif Pada Ibu Mudadi Desa Pelitaasih Kecamatan Selaawi Kabupaten Garut). Skripsi thesis, Universitas sangga buana YPKP.

[img] Text
1. cover.pdf

Download (2MB)
[img] Text
2. lembar pengesahan.pdf

Download (398kB)
[img] Text
3. lembar pernyataan.pdf

Download (388kB)
[img] Text
5. abstark.pdf

Download (238kB)
[img] Text
7. bab i.pdf

Download (2MB)
[img] Text
12. daftar pustaka.pdf

Download (295kB)
[img] Text
FIX SKRIPSI DILA.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui peran komunikasi keluarga dalam menghadapi Baby blues syndrome pada ibu baru di Desa Pelitaasih Kecamatan Selaawi Kabupaten Garut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa terbukanya ibu muda kepada keluarganya terkait Baby blues syndrome , untuk mengetahui bentuk komunikasi antara keluarga dengan ibu muda penderita Baby blues syndrome dan untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat mendukung dan menghambat peran komunikasi keluarga dalam menghadapi Baby blues syndrome pada ibu muda. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengamati fenomena disekitarnya dan menganalisisnya dengan menggunakan logika ilmiah. Sedangkan metode yang digunakan dalan penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis deskriptif. Teknik Analasis data peneliti menggunakan model interactive model dari miles & Huberman yang unsur-unsurnya meliputi reduksi data (data reduction), penyajian data (data display), dan conclutions drowing/verifiying. Teknik pengumpulan data observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Teknik keabsahan data menggunakan triangulasi sumber, triangulasi teknik dan triangulasi waktu. Hasil penelitian ini adalah (1) Keterbukaan ibu muda yang mengalami Baby blues syndrome di Desa Pelitaasih Kecamatan Selaawi Kabupaten Garut pada keluarga masih minim dikarenakan masih kurangnya pengetahauan mengenai Baby blues syndrome dan adanya anggapan tabu mengenai kesehatan mental di masyarakat (2) Bentuk komunikasi antara keluarga dengan ibu muda yang mengalami Baby blues syndrome di Desa Pelitaasih Kecamatan Selaawi Kabupaten Garut lebih efektif dilakukan dengan bentuk komunikasi interpersonal baik secara verbal atau non verbal , secara tatap muka atau melalui media elektronik. (3) beberapa faktor yang dapat mendukung peran komunikasi keluarga dalam mengaadapi Baby blues syndrome adalah memahami dalam sudut pandang masing – masing, meluangkan waktu untuk mau saling mendengarkan, berkomunikasi secara intensif, berfikiran terbuka dan positif, saling menghagai perbedaan, mempersiapkan fisik dan mental termasuk mau mencari informasi mengenai Baby blues syndrome . Sementara itu faktor yang menghambat peran komunikasi keluarga dalam menghadapi baby blues sykdrome adalah kurangnya komunikasi secara intensif didalam keluarga akan menyebabkan terjadinya disfungsi komunikasi, pikiran negatif yang ada dalam benak ibu baru, menyepelekan Baby blues syndrome , keterbatasan komunikasi secara verbal, kurangnya wawasan mengenai Baby blues syndrome , ketidakstabilan emosi dan mood, serta kurangnya kepercayaan terhadap individu lain.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: SIK.22.0031
Uncontrolled Keywords: Kata kunci : Komunikasi interpersonal, Baby blues syndrome , keluarga
Subjects: Skripsi S1 > Ilmu Komunikasi
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik (FISIP) > Ilmu Komunikasi (S1)
Depositing User: user unggah 1
Date Deposited: 14 Sep 2023 03:14
Last Modified: 12 Dec 2023 03:35
URI: http://repository.usbypkp.ac.id/id/eprint/2869

Actions (login required)

View Item View Item