ARIFIN, ZAENAL (2022) ANALISA KEGAGALAN SAMBUNGAN REL KERETA API DI TINJAU DARI ASPEK MEKANIKA. Skripsi thesis, Universitas sangga buana YPKP.
Text
COVER.pdf Download (2MB) |
|
Text
LEMBAR PENGESAHAN.pdf Download (198kB) |
|
Text
LEMBAR PERNYATAAN.pdf Download (600kB) |
|
Text
ABSTRAK.pdf Download (294kB) |
|
Text
BAB I.pdf Download (99kB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (107kB) |
|
Text
FULL TA.pdf Restricted to Repository staff only Download (4MB) |
Abstract
Teknologi penyambungan rel kereta api yang dimiliki oleh PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) hanya las termit sampai saat ini. Teknologi ini umum digunakan di berbagai negara karena memiliki kelebihan, diantaranya harga yang relatif murah, mobilitas yang tinggi, dan keahlian operator yang relatif tidak sulit. Pengelasan termit dikembangkan oleh Goldscmidt pada tahun 1986. Pengelasan termit adalah suatu proses menghubungkan ujung logam dengan pemanasan tinggi sehingga mengakibatkan reaksi antara serbuk besi dan alumina.Sebelum pengujian dilakukan terlebih dahulu bahan sempel di kirim dari PT. KAI dengan melalui proses pengelasan terlebih dahulu yang di awasi oleh pihak B4T, proses pengelasan menggunakan las termit, proses pengelasan ini dilakukan di PT. KAI Balai Yasa Bandung. Sesuai informasi dari pihak PT. Kereta Api Indonesia sering terjadi kerusakan (patah) pada rel kereta api terutama pada bagian hasil pengelasan proses pengelasan termit. Sampel rel kereta api yang dilakukan pemeriksaan & pengujian berasal dari daop 1 Jakarta dimana rel tersebut dipergunakan untuk kegiatan pengangkutan barang serta angkutan penumpang, selain itu bukan hanya dari daop 1 jakarta saja yang sering terjadi patah/kerusakan pada rel kereta api namun dari berbagai lokasi dan daerah seperti divre 3 palembang dan divre 4 tanjung karang. Berdasarkan beberapa pemeriksaan dan pengujian terhadap kerusakan pada rel kreta api dapat dosimpulkan bahwa kualitas proses pengelasan termit rendah. Pada pemeriksaaan fraktografi secara makro menunjukan adanya perbedaan warna pada daerah las (weld metal). Yang menunjukan bahwa awal retakan berada pada centerline daerah las. Pada pengujian kekerasan di daerah HAZ, BM dan Las menunjukan bahwa di daerah las tingkat kekerasannya lebih tinggi di banding logam induk, sehingga memerlukan perlakuan panas untuk memperbaiki sifat getasnya. Pada pengujian Bending hanya 1 sempel yang tidak patah ketika di beri beban 1260 Kn dengan defleksi (lendutan) 18,5 mm.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information: | STM.22.0028 |
Uncontrolled Keywords: | Kata Kunci: Rel Kereta Api, Uji bending, Uji Kekerasan, Uji Dimensi. |
Subjects: | Skripsi S1 > Teknik Mesin |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Mesin (S1) |
Depositing User: | user unggah 1 |
Date Deposited: | 03 Aug 2023 03:19 |
Last Modified: | 14 Dec 2023 03:25 |
URI: | http://repository.usbypkp.ac.id/id/eprint/2501 |
Actions (login required)
View Item |