KHOERUL, KHOLIK (2020) MAKNA PERNIKAHAN TANPA RESEPSI (STUDI FENOMENOLOGI PADA PELAKU PERNIKAHAN TANPA RESEPSI DI KELURAHAN PASIR ENDAH BANDUNG. Skripsi thesis, UNIVERSITAS SANGGA BUANA YPKP.
Text
abstrak.pdf Download (2MB) |
|
Text
daftar isi.pdf Download (2MB) |
|
Text
daftar pustaka.pdf Download (2MB) |
|
Text
lembar pengesahan dan pernyataan.pdf Download (1MB) |
|
Text
kata pengantar.pdf Download (2MB) |
|
Text
lampiran.pdf Download (2MB) |
Abstract
Pernikahan merupakan salah satu tahapan kehidupan yang lazim dilaksanakan oleh setiap manusia yang telah dewasa. Namun dewasa ini, pernikahan seringkali menjadi masalah. Salah satu yang menjadi masalah utama adalahkarena besarnya jumlah biaya yang harus dikeluarkan untuk menggelar sebuah resepsi pernikahan. Walaupun begitu, menggelar resepsi pernikahan pun telah menjadi budaya di masyarakat, sehingga rasanya akan cenderung menimbulkan pertanyaan di masyarakat jika pernikahan tersebut dilaksanakan tanpa resepsi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui makna pernikahan tanpa resepsi yang terjadi di Kelurahan Pasir Endah, Bandung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui mengenai nilai, motif, dan pengalaman yang dimiliki pelaku pernikahan tanpa resepsi guna mengungkap makna pada pernikahan tanpa resepsi tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Teknik pengumpulan data dilaksanakan dengan cara observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Teknik penentuan informan menggunakan purposive sampling. Teknik analisis data dilakukan dengan cara pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Teknik keabsahan data menggunakan triangulasi data. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) Resepsi pernikahan hanyalah budaya yang ada di masyarakat. Jadi dengan atau tanpa dilaksanakan resepsi tersebut, pernikahan yang dilakukan tanpa resepsi dirasa tidak mengurangi esensi sakral dari pernikahan itu sendiri.(2) Fenomena pernikahan tanpa resepsi yang terjadi di Kelurahan Pasir Endah Bandung memilki motif masa datang (in order to motive) adalah untuk melaksanakan kehidupan berumah tangga yang lebih baik dan terencana. Sedangkan motif masa lalu (because motive) adalah kaerna memiliki latar belakang kepribadian yang cenderung memiliki hubungan keluarga yang kurang baik, cenderung tidak menyukai keramaian, menyukai kesederhanaan dan keintiman dengan teman-teman terdekat saja. (3) Walaupun sempat mendapatkan komentar negatif dari tetangga, tapi pelaku pernikahan tanpa resepsi tersebut tidak terlalu memikirkan hal tersebut. Bahkan mereka berharap bahwa hal ini dapat menginspirasi bagi orang-orang yang ingin menikah namun terhalang masalah biaya untuk melaksanakan resepsi pernikahan. Peneliti berharap bahwa masyarakat akan memahami bahwa esensi dari pernikahan itu bukanlah terletak dari terlaksananya resepsi pernikahan yang mewah dan megah. Peneliti berharap bahwa hasil penelitian ini dapat menjadi sumbangan ilmu pengetahuan, khususnya untuk ilmu komunikasi bahwa banyak alasan dari pasangan�pasangan untuk menikah tanpa melaksanakan resepsi yang dapat melatarbelakangi tujuan mereka melakukan hal tersebut
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Fenomenologi, Makna, Pernikahan Tanpa Resepsi |
Subjects: | Skripsi S1 > Ilmu Komunikasi |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik (FISIP) > Ilmu Komunikasi (S1) |
Depositing User: | Users 7 not found. |
Date Deposited: | 07 Jul 2021 04:50 |
Last Modified: | 07 Jul 2021 04:50 |
URI: | http://repository.usbypkp.ac.id/id/eprint/1155 |
Actions (login required)
View Item |